KATA
PENGANTAR
Segala puji
bagi Allah SWT yang telah memberikan Taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Dalam
kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih yang kepada bapak Dosen
Anas M.Pd.I. yang telah memberikan pengetahuan,arahan dan bimbingan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada
waktunya dengan judul “ Model Quantum Teaching dalam Mata Pelajaran Aqidah
Ahlak ”.
penyusun
menyadari bahwa dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari
segi penulisan maupun isi dari makalah ini. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Sehingga
bermanfaat bagi penyusunkhususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR
ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................ 2
C.
Tujuan Pembahasan..................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN........................................................................ 3
A.
Konsep Pembelajaran Quantum.................................................. 3
B.
Langkah-langkah Secara Umum.................................................. 4
C.
Penerapan Model Pembelajaran Quantum dalam Mapel
Aqidah A 8
D.
Kelebihan dan Kekurangan ........................................................ 10
BAB
III PENUTUP................................................................................. 11
A.
Kesimpulan...................................................................................... 11
B.
Saran................................................................................................ 11
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai
calon Guru yang nantinya akan menjalankan tugasnya dalam dunia pendidikan,
tidak hanya diperlukan kompetensi yang luas, namun diperlukan juga
strategi-strategi yang harus dikuasai oleh calon-calon Guru nantinya, dalam
menghadapi proses belajar mengajar di kelas nantinya dengan peserta didik.
Strategi belajar mengajar yang harus dikuasai oleh calon-calon guru tersebut
mencakup seperti Media Pembelajaran, bagaimana seorang guru nantinya
memanfaatkan media-media yang ada dalam proses pembelajaran, selanjutnya ada
Pendekatan Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Keterampilan Mengajar, dan yang
terakhir ada yang namanya Model Pembelajaran.
Keberhasilan
dalam pembelajaran merupakan tujuan utama dari setiap pendidik, pemahaman peserta
didik merupakan buah dari pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu,
banyaknya permasalahan yang kita temukan dalam pembelajaran pastinya menyangkut
berbagai faktor. Dalam kesempatan ini penulis akan sedikit membahas tentang
Model Pembelajaran Kuantum atau yang sering disebut “Quantum Teaching”. Dengan
harapan, seorang pendidik akan menjadi lebih professional dan mengerti dengan
baik alur dari sebuah pembelajaran. Dalam makalah ini akan dijelaskan contoh
pembelajaran kuantum dengan judul “Model Pembelajaran Kuantum beserta
Penerapannya di Mata Pelajaran Aqidah Ahlak”.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar
belakang yang telah dijelaskan diatas, dapat kami simpulkan beberapa rumusan
masalah, antara lain :
1.
Bagaimana Konsep/Pengertian dari Pembelajaran
Kuantum ?
2.
Bagaimana Langkah-Langkah Secara Umum dari
Pembelajaran Kuantum tersebut?
3.
Bagaimana penerapan Pembelajaran Kuantum dalam
Mata Pelajaran Aqidah Ahlak?
C.
Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui Konsep dari Pembelajaran Kuantum,
sehingga nantinya bisa digunakan dalam prose belajar mengajar.
2.
Mengetahui langkah-langkah secara umum yang
harus dilakukan dalam Pembelajaran Kuantum tersebut.
3.
Mengetahui bagaimana penerapan Model
Pembelajaran Kuantum dalam Mata Pelajaran Aqidah Ahlak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
Pembelajaran Quantum
Quantum
teaching pertama kali dikembangkan oleh Bobbi De Porter. Mulai
dipraktekkan pada tahun 1992, dengan mengilhami rumus yang terkenal dalam
fisika kuantum yaitu masa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi.
Dengan rumus itulah mendefinisikan Quantum sebagai interaksi yang mengubah
energi menjadi cahaya. Pembelajaran Quantum bermakna interaksi-interaksi yang
mengubah energi menjadi cahaya karena semua energi adalah kehidupan dan dalam
proses pembelajarannya mengandung keberagaman dan interdeterminisme. Dengan
kata lain interaksi-interaksi yang dimaksud mengubah kemampuan dan bakat
alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi
orang lain.
Pembelajaran
kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan
siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada
akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan
belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat
belajar secara mudah. Pada proses pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan
pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam
proses pembelajaran sama- sama merasa senang dan saling bekerja sama untuk
mencapai hasil yang maksimal.
Adapun
tujuan dari Pembelajaran Quantum adalah Untuk menciptakan lingkungan belajar
yang efektif, menciptakan proses belajar yang menyenangkan, menyesuaikan
kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, untuk membantu
meningkatkan keberhasilan hidup dan karir dan untuk membantu mempercepat dalam
pembelajaran. Pembelajaran Quantum berpangkal pada psikologi kognitif, dan
bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai,
pembelajaran kuantum juga bersifat humanistis dan lebih konstruktivistis.
B.
Langkah-Langkah
Secara Umum
Langkah-
langkah dalam penerapan metode pembelajaran kuantum diurutkan menjadi : (1)
Pengkondisian awal, (2) Penyusunan rancangan pembelajaran, (3) Pelaksanaan
metode pembelajaran kuantum, dan (4) Evaluasi.
1.
Pengkondisian
awal
Tahap ini
dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran kuantum
yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Melalui pengkondisian awal akan
memungkinkan dilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan yang
dilakukan dalam pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa percaya diri
siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan ketrampilan belajar.
2.
Penyususnan
rancangan pembelajaran
Tahap ini sama
artinya dengan dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa. Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya,
penentuan kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi.
3.
Pelaksanaan
metode pembelajaran kuantum
Tahap ini
merupakan inti penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam tahap ini
meliputi: (1) penumbuhan minat, (2) pemberian pengalaman umum, (3) penamaan
atau penyajian materi, (4) demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan oleh
siswa, (5) pengulangan yang dilakukan oleh siswa, (6) perayaan atas usaha
siswa.
a.
Penumbuhan minat
Penumbuhan
minat siswa untuk belajar dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan yaitu mengkondisikan suasana kelas lebih rileks tetapi serius.
Pengaturan tempat duduk juga dilakukan dengan tidak monoton setiap pertemuan.
Kondisi ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang tidak membosankan dalam
pembelajaran. Penyampaian materi juga diberikan dengan berbagai ilustrasi
gambar yang menarik seperti menempelkan gambar percobaan ciri-ciri koloid, efek
Tyndall, gerak Brown yang dipasang di papan tulis. Selain materi teori, siswa
diajak untuk melakukan praktikum di laboratorium kimia dasar.
b.
Pemberian pengalaman umum
Pada langkah
ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan dipelajari,
selain itu guru memberikan tugas mandiri kepada siswa tentang materi yang akan
dipelajari dengan harapan siswa telah mempunyai pengalaman sebelum mengikuti
pelajaran.
c.
Penamaan
atau penyajian materi
Pada kegiatan
ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari setelah siswa menceritakan
pengalaman yang telah didapat, sehingga dalam penamaan siswa telah memiliki
bekal, untuk menghindari kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam
penyajian materi guru menggunakan metode ceramah bermakna dan guru hanya
sebagai fasilitator
d.
Demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan
oleh siswa
Demonstrasi
dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan
tentang pengalaman yang telah diperoleh siswa, baik kepada teman kelompoknya
maupun kepada seluruh siswa.
e.
Pengulangan yang dilakukan oleh siswa
Pengulangan
dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali
materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada teman
kelompoknya, maupun kepada seluruh siswa.
f.
Perayaan atas usaha siswa
Perayaan
merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan memberikan
pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab
pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang
tepat, selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama
ketika jam pelajaran berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan
semangat belajar.
4.
Evaluasi
Evaluasi
dilaksanakan terhadap proses dan produk untuk melihat keefektifan model
pembelajaran yang digunakan. Langkah- langkah pembelajaran yang dilaksanakan
pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ceramah bermakna dan
dilaksanakan dengan tahap- tahap berikut ini :
1.
Guru mengecek pengetahuan siswa tentang materi
yang akan diajarkan pada pokok bahasan kimia koloid.
2.
Guru menerangkan dan menyampaikan materi
pelajaran di depan kelas dengan metode ceramah, di sini siswa mendengarkan apa
yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang penting di buku tulis
3.
Guru memberikan contoh soal dan mengadakan
tanya jawab pada siswa tentang materi.
4.
Guru memberikan latihan soal atau memberi
pekerjaan rumah
5.
Guru dan siswa secara bersama- sama membahas
hasil pekerjaan siswa dan mengambil kesimpulan.
6.
Guru mengadakan evaluasi.
Langkah- langkah pembelajaran tersebut diatas
dilakukan pada setiap pertemuan dengan materi yang sesuai dengan rencana
pembelajaran.
C.
Penerapan Model Pembelajaran
Kuantum dalam Mata Pelajaran Aqidah Ahlak
Model
Pembelajaran Kuantum sangat cocok diterapkan pada mata pelajaran Aqidah Ahlak
yang sebagian besar adalah praktikum, tahapan-tahapan model pembelajaran
Kuantum pada mata pelajaran Aqidah Ahlak misalnya pada pada mareri “Ayo
Berperilaku Terpuji” adalah sebagai berikut:
1.
Penumbuhan Minat
Dalam tahap
ini, Guru berperan penting dalam menumbuhkan minat belajar peserta didiknya,
agar nantinya dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dari diri siswa sehingga mampu
meningkatkan minat belajar dari peserta didik tersebut. Misalnya, pada materi
Pengenalan Perilaku Terpuji seorang Guru dapat memperlihatkan contoh sebuah
Perilaku terpuji tersebut, misalnya dengan memberikan sebuah tutur kata yang
santun, sehingga peserta didik akan berpikir mengapa guru bersikap seperti itu.
Berawal dari pemikiran peserta didik tersebut, maka peserta didik nantinya akan
berusaha untuk mencari lebih jauh dari sumber mana saja, secara tidak langsung
berarti bahwa peserta didik tersebut.
2.
Pemberian pengalaman umum,
Pada langkah
ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman yang telah
siswa alami terkait dengan Perilaku Terpuji, seperti siswa diberi arahan oleh
guru untuk saling menolong ketika temannya kesulitan, menyapa,mengucap salam
dll. Dengan harapan siswa telah mempunyai pengalaman sebelum mengikuti
pelajaran.
3.
Penamaan atau penyajian materi,
Pada kegiatan
ini guru menyampaikan materi Perilaku Terpuji lebih lengkap dan jelas setelah
siswa menceritakan pengalaman yang telah didapatkan, sehingga penanaman siswa
tentang materi tersebut lebih lengkap, tidak hanya sebatas pengalaman dengan
praktek, tapi juga secara konsep. Dengan harapan penguasaan materi dari siswa
lebih maksimal dan menghindari dari kebosanan dari siswa dalam menerima
pelajaran.
4.
Demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan
oleh siswa,
Demonstrasi
dilakukan dengan memeberi kesempatan untuk siswa mempresentasikan hasil Pengalaman
dan tugas yang telah diembannya di depan kels kepada guru serta temannya. Ini
diharapkan Pengetahuan serta perilaku dari siswa itu meningkat dan lebih baik,
juga dapat menjadikan siswa tersebut lebih Paham dan Lebih mendalami bahwa
perilaku terpuji adalah perintah allah SWT dan menjauhi perbuatan tercela dalam
kehidupan sehari-hari.
5.
Pengulangan yang dilakukan oleh siswa,
Pengulangan
dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali
materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada teman
kelompoknya, maupun kepada seluruh siswa. Dengan demikian siswa yang tidak
memperhatikan guru saat mengajar dapat dihindari, karena setelah guru
memberikan materi maka guru akan menunjuk salah seorang siswa untuk menjelaskan
kembali materi yang telah diberikan dengan penjelasan dan atau dengan
mempraktekan langsung.
6.
Perayaan/penghargaan atas usaha siswa
Perayaan
merupakan bentuk penghargaan dan motivasi yang diberikan kepada siswa dalam
bentuk pujian setelah mendemonstrasikan hasil presentasi hasil kerja yang
dikerjakan oleh siswa atau saat menjawab pertanyaan dari guru. Begitu
pula jika ada yang tidak berhasil juga diberikan pujian atas usaha yang
dilakukan agar tidak patah semangat dan lebih giat lagi berlatih membuat media
presentasi.
D.
Kelebihan dan
Kekurangan Quantum Teaching
Kelebihan
metode Quantum Teaching ini menjadikan guru dan siswa lebih kreatif,
meningkatkan rasa percaya diri dan minat siswa, mengembangkan pola pikir,
pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas tidak menjenuhkan, melatih rasa
tanggung jawab dan disiplin siswa serta melatih keberanian siswa.
Sedangkan
kekurangan dari metode Quantum Teaching ini terkait sarana dan prasarana serta
membutuhkan waktu yang lumayan lama dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Model Pembelajaran
Kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan
siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada
akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan
belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat
belajar secara mudah.
2. Langkah-langkah
umum yang harus dilakukan Guru dalam menggunakan model pembelajaran Kuantum
meliputi Pengkondisian awal, Penyusunan rancangan pembelajaran, Pelaksanaan
metode pembelajaran kuantum, dan Evaluasi.
3. Model
Pembelajaran Kuantum sangat cocok diterapkan dalam mata pelajaran Aqidah Ahlak
B.
SARAN
Saran dari
kelompok kami adalah agar semua Calon Guru nantinya bisa mengerti dan mampu
menerapkan Konsep Pembelajaran Kuantum yang baik dan sesuai dengan
aturan-aturan yang berlaku terutama untuk pembelajaran pada mata pelajaran Aqidah
ahlak dengan materi Ahlak terpuji khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Wiratmoyo,
Wahyu. 2005. Pengruh Keaktifan Siswa Pada Metode Pembelajaran Kuantum Terhadap
Prestasi Belajar Kimia Dasar I Kelas X Pokok Bahasan Kimia Koloid Di SMK KIMIA
INDUSTRI THERESIANA SEMARANG TAHUN AJARAN 2004/2005. Universitas Negeri
Semarang.
https://ekapurwa.wordpress.com/2011/05/31/model-pembelajaran-kuantum-beserta-penerapannya-di-bidang-teknologi-informasi-dan-komunikasi/